Membangun Teamwork yang Solid untuk UMKM dan Start-up

Dalam membangun sebuah usaha atau berbisnis, hal yang penting untuk dibangun adalah sebuah tim. Walaupun masih berbentuk startup maupun UMKM, Anda tidak mungkin bergerak hanya sendiri, kerja sama dengan tim pasti akan terjalin mulai dari ukuran tim yang kecil hingga lambat laun menjadi besar. Seringkali yang menjadi pertanyaan bagi mereka yang baru membentuk tim atau merintis bisnis adalah bagaimana caranya membentuk teamwork yang kuat, seperti yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar? Bagaimana agar orang-orang yang berada di dalam tim merupakan orang yang tepat dan berdedikasi menjalani perannya di dalam bisnis, sehingga anggota tim tidak silih berganti?

Berikut adalah beberapa komponen penting yang harus diperhatikan:

Misi atau purpose sebagai identitas organisasi

Pertama, Anda perlu mendefinisikan “Mengapa bisnis ini melakukan kegiatan utama, menawarkan barang atau jasa seperti yang dilakukan saat ini”, apa tujuannya dan dampaknya. Dari sini, Anda dapat mencari calon anggota tim yang memiliki dan bahkan menghidupi tujuan yang sama. Contohnya: perusahaan Anda bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak remaja dan anggota tim Anda adalah orang-orang yang ingin melihat perubahan baik atau pertumbuhan pada bidang pendidikan. Sedari awal, hal ini sudah harus ada agar Anda tidak salah memilih merekrut anggota tim.
Memiliki clear value atau nilai-nilai perusahaan yang ingin kita kembangkan tanamkan

Dalam menjalani bisnis sehari-hari, walaupun dalam teamwork seringkali ada perbedaan pendapat, itu merupakan hal yang wajar. Namun sebaiknya, ada nilai kerja yang sejalan antara anggota tim dengan perusahaan. Misalnya apabila nilai utama Anda adalah produktivitas, maka carilah orang yang mampu menyelesaikan pekerjaan yang didelegasikan dengan tepat waktu dan kualitas yang baik, bahkan berinisiatif tanpa diminta terlebih dahulu. Selalu usahakan untuk mencari dan mengevaluasi orang berdasarkan nilai tersebut untuk menemukan anggota tim yang sesuai dikarenakan teamwork yang baik dan tim yang solid dimulai dari merekrut orang yang tepat.
Menetapkan fokus organisasi kita

Sehingga anggota tim mengetahui apa ukuran keberhasilan yang diinginkan oleh Anda, selaku pemilik usaha atau bisnis. Ukuran keberhasilan ditetapkan baik dari perusahaan maupun setiap individu di dalam tim. Setiap milestones bisnis yang menurut Anda penting, dapat diukur dengan tools seperti KPI atau OKR.

Baca juga: F Project – Pentingnya Memiliki Key Performance Indicator untuk Bisnis Anda
Bentuk organisasi yang tepat pembagian kerja dan fungsi di dalam organisasi

Lebih dari sekedar struktur organisasi, menghitung jumlah anggota tim yang kita butuhkan dan manajemen sumber daya juga penting. Definisikan setiap peran anggota tim dengan baik dan tentukanlah mana yang dapat dilakukan oleh tenaga kerja in house, mana yang sebaiknya didelegasikan menggunakan bantuan karyawan magang atau pun freelancer. Berangkat dari sini, Anda dapat menentukan lebih jelas fokus pembagian kerja setiap anggota tim. Identifikasi siapa yang mengerjakan apa dan berhak membuat keputusan mengenai apa. Walaupun multitasking tidak dapat dihindari, tetaplah berikan pembagian kerja tim yang jelas.

Memahami people design

Untuk menjawab kebutuhan dan fokus bisnis, Anda perlu menentukan orang seperti apa yang ingin Anda rekrut dan jenis serta level kemampuan seperti apa yang mereka harus miliki. Tidak berhenti sampai disitu saja, Anda perlu melakukan rencana pengembangan setiap anggota tim dengan mindset dan kemampuan yang cocok.
Selain memperhatikan 5 hal di atas dan menerapkannya, ada satu hal paling esensial yang wajib dimiliki oleh setiap tim. Tanpa hal ini, kerja sama tim akan menjadi rapuh dan sulit bekerja sama dengan baik, bahkan menjadi bergerak sendiri-sendiri, lalu tidak menutup kemungkinan tim Anda akan hancur.
Bangunlah trust atau kepercayaan supaya setiap anggota tim tidak bekerja dengan pemikiran yang negatif. Jika sesama anggota tim tidak memiliki kepercayaan, maka sulit bagi mereka untuk bekerja dan menerima satu sama lain dengan terbuka. Begitupun jika dari atasan ke bawahan tidak ada kepercayaan, hal inilah yang menimbulkan minimnya delegasi. Jika dari bawahan tidak percaya kepada atasannya, maka mereka akan sulit bertumbuh dan bekerja dengan penuh rasa khawatir, merasa kreativitas dan ide-idenya dibatasi hanya karena tidak berani menyampaikan dan takut akan dianggap menentang. Tentu Anda ingin menghindari terjadinya hal ini.
Untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana cara membangun teamwork yang baik, Anda dapat selalu berkonsultasi kepada ahli di bidangnya untuk merancang berbagai strategi dan kegiatan yang mendukung. Dengan strategi yang tepat, tim Anda dapat semakin solid dan menghasilkan output yang lebih baik untuk bisnis Anda.


Simak Informasi Terkait Lainnya:
Mengenal Perbedaan Antara Key Performance Indicator dengan Objective and Key Result
Bisnis Saya Masih Berskala UMKM, Kenapa Harus Punya KPI?
Mengukur Performa Human Resources dengan KPI

Scroll to Top